Notifikasi
Tidak ada notifikasi baru.

Baru Dilantik, Kapolda Sumut "Disentil" Terkait Penanganan Kejahatan

Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi saat diwawancarai soal langkah strategis mengenai Sumut rawan begal dan geng motor
Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi saat diwawancarai soal langkah strategis mengenai Sumut rawan begal dan geng motor, Jumat (21/7/2023).

SumutToday.ID, Medan - Irjen Agung Setya Imam Effendi, yang baru saja ditunjuk sebagai penjabat Kapolda Sumatera Utara (Sumut), mendapatkan kritik tajam dari beberapa pihak terkait penanganan kejahatan di wilayah tersebut. Salah satu yang mengkritik adalah Direktur Pusat Studi Hukum dan Pembaharuan Peradilan (Pushpa) Sumut, Muslim Muis.

Menurut Muslim Muis, sebagai mantan Asisten Operasi Kapolri, Irjen Agung diharapkan dapat memberikan bukti nyata dalam menangani masalah kejahatan yang ada di Sumut, terutama yang berkaitan dengan kejahatan jalanan. Ia menekankan bahwa masyarakat Sumatera Utara menginginkan aksi nyata, bukan hanya seremonial atau rapat tanpa hasil yang konkret.

"Keamanan harus diperbaiki, dan bukan hanya rapat-rapat tanpa ada hasil atau tindakan nyata," kata Muslim Muis pada Sabtu (22/7/2023).

Selain mengurangi angka kejahatan jalanan, Muslim Muis juga menyoroti permasalahan narkoba, judi, dan premanisme di daerah tersebut. Ia mengungkapkan bahwa kejahatan yang sering terjadi di Sumut kebanyakan berlatar belakang narkoba. Oleh karena itu, penanganan masalah narkoba menjadi salah satu tugas krusial yang harus dihadapi dengan serius.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2021 yang dirilis pada tahun 2022, Sumatera Utara menempati peringkat pertama dalam angka kejahatan di Indonesia. Selain itu, aksi geng motor, tawuran, begal, judi, dan narkoba juga telah marak terjadi di Kota Medan dan sekitarnya, memperburuk situasi keamanan di wilayah tersebut.

Kritik terhadap Irjen Agung Setya Imam Effendi juga datang dari Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumut, Rahmad Muhammad. Rahmad menekankan bahwa Kapolda Sumut harus mampu menanggapi keluhan masyarakat dan menghadapi berbagai permasalahan yang ada.

"Maraknya kasus narkoba, premanisme, curanmor, judi, geng motor, begal, dan masalah lainnya harus segera ditangani untuk menjamin keamanan dan kepuasan masyarakat di Sumatera Utara," tegas Rahmad kepada SumutToday.ID pada Kamis (20/7/2023).

Rahmad juga menyoroti pentingnya penegakan hukum yang profesional dan akuntabel. Ia menuntut agar kepolisian menjalankan mekanisme hukum dan HAM dengan benar sesuai dengan peraturan internal yang berlaku. Dalam hal ini, Rahmad menegaskan agar kepolisian tidak melanggar HAM dalam menangani kasus-kasus kejahatan, termasuk masalah begal.

Masalah yang dihadapi Irjen Agung Setya Imam Effendi sebagai Kapolda Sumut memang cukup kompleks dan menuntut penanganan yang serius dan efektif. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sejahtera di wilayah Sumatera Utara.

Sebagai penjabat Kapolda Sumut, Irjen Agung Setya Imam Effendi diharapkan dapat segera merumuskan langkah-langkah strategis untuk menangani berbagai masalah keamanan dan kejahatan di wilayah tersebut. Dengan kerja keras dan kesungguhan, diharapkan situasi keamanan dapat diperbaiki dan masyarakat dapat merasa lebih aman dan nyaman dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Berita Sumut Kapolda Sumut Polda Sumut Regional Sumut
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar